Rabu, 18 April 2018

Rock Climbing

SEJARAH FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA
FPTI didirikan pada tanggal 21 April 1988, dengan dukungan beberapa pengurus cabang serta pengurus daerah lain. Dengan tujuan menciptakan pemanjat indonesia yang mampu berprestasi baik ditingkat nasional maupun internasional. Sebagai pendamping pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan kegiatan panjat tebing indonesia, FPTI berada di bawah koordinasi Menteri Pemuda dan Olah raga sesuai rapat Paripurna Nasional I tahun 1991, Tahun 1992 sudah direncanakan menjadi anggota Komite Olahraga Nasional (KONI) dan Union Internasional Des Associations D`Alpinisme (UIAA).

Etika dalam Pemanjatan
1.      Dilarang mengambil kecuali gambar.
2.      Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak.
3.      Dilarang membunuh kecuali waktu.
4.      Menjaga kelestarian tebing
5.      Menghormati adat istiadat setempa
6.      Menghargai sesama pemanjat

Hal – hal yang perlu di perhatikan pada saat panjat tebing
1.     Janganlah tangan di buat untuk bertumpu / tangan jangan di buat beban.
2.     Janganlah tangan terlalu sering membengkokkan siku, usahakan lurus biar tidak cepat lelah
3.     Gunakanlah kaki untuk mendorong ke atas / menambah ketinggian
4.     Unsure terpenting Dalam panjat tebing  adalah balance dalam arti janganlah menambah ketinggian dahulu sebelum seimbang.
PEMBAGIAN PEMANJATAN BERDASARKAN PEMAKAIAN ALAT
1.     Free Climbing
Pemanjatan yang dilakukan dengan satu pemanjat dan satu belayer pada jalur yang sama
2.     Free Soloing
Pemanjatan yang dilakukan tanpa pengaman, hanya menggunakan sepatu dan chalkbag.

3.     Artificial/AID Climbing
Pemanjatan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan alat untuk menambah ketinggian
SISTEM PEMANJATAN
1.     Himalayan Tactic
Sistem pemanjatan yang dilakukan setahap demi setahap hingga mencapai puncak tanpa membawa seluruh perlengkapannya dan pemanjat kembali ke shelter induk.
2.     Alpine Tactic
Sistem Pemanjatan yang ditempuh dengan tujuan mencapai puncak dengan membawa seluruh prlengkapan dan Peralatan pemanjatan biasanya climber bermalam diatas tebing/Flying Camp, tanpa kembali lagi ke shelter induk. Biasanya pada sistem ini seorang climber harus mempunyai kemampuan khusus dalam penguasaan tehnik-tenhik pemanjatan karena resiko pemanjatannya sangat tinggi.
3.     Siege Tactic
Sistem pemanjatan yang dilakukan dengan gabungan dari sistem pemanjatan Himalayann Tactic dan Alpine Tactic
TERMITOLOGI MEDAN TEBING
1.     Face : Permukaan tebing yang berbentuk datar.
2.     Hang : Bentuk sisi miring pada tebing.
3.     Roof : Relief tebing yang berbentuk seperti teras terbalik.
4.     Crack : Celah batuan yang berbentuk memanjang
ISTILAH / KODE  DALAM PANJAT TEBING
1.     Climb 
2.     Climbing
3.     On Belay
4.     Belay On
5.     Rock
6.     Top
7.     Belay of
8.     Of Belay
9.     Bouldering
10.  Cleaning climbing
11.   Clean up
12.   clean down
13.   Climbing prosedur
14.   Climbing on sigh
15.  Endurance
16.   Hand dogging
17.  Leader
18. Seccon man
19.  Moving together
20. Safety prosedure
21.  Speed climbing
22.   Pull
23.   Slack
24.   Pitch
25.   Friksi
26.   Top rope
27.  Traverse climb

Gerakan Memanjat
a.    Lay Back
b.    Dayno
c.    Tree in one
d.   Transfer
e.    Ropel
f.     Hockking
g.    Edging

Alat - Alat Panjat Tebing


figure of eight

carnmantel

Carabiner Snap

Chock Friend

Carabiner Screw

Jumar dan Croll


Pullay


Chock Stopper


Chalk Bag

Climbing Shoes


Shit Harnest



Hanger

Webbing



Pitton



Hammer



Carabiner Mangonrapid

Etrier

Sling Prusik



Autostop
Magnesium


Sky Hock


Chock Hexentrik


Simpul Dalam Panjat Tebing